Langsung ke konten utama

Pendidikan dan Kotak Hitam


 Assalamu`alaikum Wr. Wb
Semangat pagi sejawat akademik Indonesia J
Kali ini saya akan membagi pernyataan tentang “Pendidikan disebut sebagai Black Box(kotak hitam)”. Akhir – akhir ini banyak sekali perdebatan tentang adanya perubahan kurikulum. Mulai dari perubahan kurikulum berbasis KTSP 2006 menjadi kurikulum 2013 hingga berubah kelmbali menjadi kurikulum 2006 kembali.
Kali ini saya ingin mengajak kawan – kawan untuk berdiskusi tentang adanya perubahan kurikulum di Negeri tercinta ini. Kita tahu bahwa keberhasilan sebuah Negara tidak luput dari keberhasilan pendidikannya. Pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang dapat menghasilkan output yang terampil, berwawasan luas, dan berkarakter.
 Semua itu didapatkan melalui proses yang panjang, bukan dari sesuatu yang instan. Seperti halnya berkarakter, banyak yang mengatakan bahwa Karakter adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Karakter merupakan suatu kumpulan karakteristik individu yang khas dalam berpikir, berperilaku, dan bertindak dalam hidup, bergaul, bekerjasama, maupun memecahkan masalah di lingkungannya. Karakteristik tersebut dapat berkaitan dengan aspek psikologis (seperti bawaan, emosi, kepribadian, budi pekerti, sifat, tabiat, temperamen, atau watak), aspek moral (berupa nilai-nilai yang disadari dan diyakini), dan aspek kognitif (gaya berpikir, penalaran, ataupun berbahasa).[1]
Sedangkan Pendidikan Karakter adalah nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma agama, kebudayaan, hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika. Pendidikan karakter adalah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku sebagai insan kamil. Pendidikan karakter dalam lingkup pembelajaran di kelas dapat diartikan sebagai upaya merancang dan melaksanakan suatu strategi atau model-model pembelajaran yang bertujuan mengembangkan kemampuan akademik dan membangun karakter.[2]
Dari pengertian karakter saja sudah di pastikan bahwa untuk terciptanya sebuah karakter sesuai dengan apa yang di harapkan dari pendidikan karakter itu sendiri membutuhkan proses yang panjang atau bisa dikatakan sebgai Longlife Education yang berarti bahwa untuk mendapatkan karakter seseoranng adalah melalui proses selama hidupnya.
Seperti yang kita lihat saat ini dan masih hangat diperbincangkan oleh halayak masyarakat khususnya di dunia pendidikan itu sendiri. Bahwa banyak orang pintar di Indonesia yang berwawasan luas, terampil dan cakap dalam mengerjakan suatu pekerjaan namun masih banyak yang BELUM memiliki karakter. Terbukti dalam cakupan pemerintahan saja yang tidak pernah luput dari pantauan media masih banyak yang melakukan kecurangan – kecurangan demi kepentingan pribadi ataupun kelompok yang pada akhirnya dapat merugikan khalayak banyak. Padahal mereka adalah contoh dan menjadi panutan masyarkat Indonesia yang semestinya dapat memberikan contoh yang baik dalam pemenuhan proses berkarakter. Karena seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, maka banyak informasi yang didapatkan dengan mudah. Dengan demikian, setiap anak akan dengan mudah mengetahui perbuatan pemerintah didalam negerinya.
Walaupun sudah banyak yang terjerat kasus KORPSI namun masih banyak yang melakukan kecurangan – kecurangan dengan hal serupa. Hal ini dikarenakan beberapa faktor yang diantaranya kurangnya pendidkan karakter dan hukuman yang dianggap banyak mendapatkan fasilitas dan ringan oleh khalayak masyarakat, sehingga tidak menimbulkan efek jera kepada pelakunya.
Beberapa persoalan di atas akan menjadi salah satu acuan dalam pembahasan kali ini. Yaitu mengenai pernyataan bahwa Pendidikan disebut juga sebagai Black Box (Kotak hitam). Mengapa Black Box (kotak hitam)?
Seperti halnya Black Box  yang banyak di cari orang atau tim penyelamat saat terjadi kecelakaan, baik dari kecelakaan mobil hingga kecelakaan pesawat. Hal ini membuktikan bahwa betapa pentingnya Black Box ini. Saat kondisi kendaraan masih utuh dan BELUM terjadi apapun maka Black Box  ini tidak akan pernah di buka ataupun ditengok sedikitpun oleh penggunanya, namun setelah terjadi kecelakaan yang besar dan menimbulkan banyak korban jiwa maka yang dicari pertama kali adalah kotak kecil hitam ini.  Karena dapat membuktikan apa penyebab kecelakaan, yang tidak dapat dideteksi oleh tim pemantau.
Pendidikanpun demikian, sistem pendidikan (kurikulum) akan dirubah jika sudah terjadi kerusakan atau ada yang rusak dalam pendidikan itu sendiri. Hal ini terbukti pada saat perubahan kurikulum berbasis KTSP 2006 dirubah menjadi Kurikulum 2013 atau lebih dikenal dengan K-13. Perubahan itu terjadi saat pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II dibawah naungan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono atau lebih dikenal akrab dengan sebutan Bapak SBY dengan Mentri Pendidikannya Bapak Muhammad Nuh.
Terjadinya perubahan kurikulum berbasis KTSP menjadi K-13 ternyata tidak mudah diterima oleh masyarakat Indonesia yang dianggap lebih memberatkan kepada siswa karena materi yang bertema sehingga dianggap tidak memberikan solusi yang baik terhadap proses pembelajaran dikelas. Hal ini tentunya bukan hal yang mudah bagi seluruh lembaga pendidikan dan tenaga pendidik untuk menerima perubahan pembelajaran dikelas. Setiap perubahan yang tentunya memerlukan proses yang panjang tidak bisa mendapat hasil yang maksimal jika didapatkan dengan cara instan (sistem dadakan). Walaupun banyak diadakan pelatihan dan seminar yang diupayakan oleh pemerintah dan lembaga pendidikan lainnya terkait perubahan K-13 namun belum bisa melihat hasilnya hanya dalam waktu setahun atau dua tahun, karena masih dalam tahap berkembang dan belum menjadi bagian seutuhnya dari Kurikulum 2013 itu sendiri.
Mengapa KTSP dirubah menjadi K-13?
Adanya perubahan berarti ada yang salah dalam sistemnya. Perubahan kurikulum juga bukan perkara mudah perlu adanya perbincangan yang panjang dan tim yang ekstra untuk perubahan yang lebih baik lagi. Saya meyakini bahwa para pakar pendidikan juga tidak semena – mena merubah kurikulum di Indonesia, pastinya melalui perbincangan panjang dan bertahun – tahun dalam perubahan ini. Namun, mengapa disaat masyarakat Indonesia sedang menikmati proses perubahan K-13 malah di putar balikkan kembali ke kurikulum yang lama? Keputusan yang di ambil oleh Menteri Pendidikan Indonesia di Pemerintahan Kabinet Kerja di bawah naungan Bapak Jokowi - JK dengan Mentri Pendidikannya Bapak Anis Baswedan ini masih menjadi pertanyaan besar. Atas dasar apa kurikulum yang baru dirubah dan baru berjalan satu semester belum genap satu tahun sudah di rombak kembali? Jika memang ada yang salah dari Kurikulumnya maka bukan perubahan ke kurikulum lama tapi adanya improvisasi dalam kurikulum baru tersebut. Para pakar pengamat pendidikan perlu diikutsertakan dalam improvisasi ini. Bagaimana bisa mengetahui adanya kebobrokan dalam kurikulum yang baru jika belum melalui proses yang panjang, sedangkan K-13 sendiri belum mengeluarkan Outputnya?
Hal ini menjadi perbincangan yang hangat di dalam masyarakat yang bekecimpung di dunia pendidikan. Mungkin banyak yang senang karena adanya perubahan ini karena terbebas dari kekangan belajar yang tidak tersusun secara konkrit dalam arti tidak per-mata pelajaran melainkan menggunakan tema. Namu banyak juga yang menyayangkan akan terjadinya perubahan ini, karena banyak hal yang belum terselesaikan dan akan menjadi PR yang banyak bagi pemerintah. Salah satunya saya dapatkan dari  BC (Broadcast) salah satu situs jejaring social *BBM (Blackberry Messenger)
“Penghapusan Kurikulum 2013 (kurtilas) membuat dinas pendidikan kebingungan. Di Kota Serang misalnya, dindik harus siap - siap merubah arah besar - besaran terutama terkait dengan jam mengajar guru agama yang semula di kurtilas 3 jam harus dirubah menjadi 2 jam pada KTSP.Belum lagi guru TIK yang belum lamatelah melakukan sertifikasi dan sempat tidak dibayar dalam beberapa bulan, di KTSP bisa diperkenankan mengajar kembali, otomatis tuntutan honor mereka beberapa bulan kemarin pun bisa saja diminta. Hal diatas tentu disamping buku - buku semester genap dengan kurtilas, apa kabar dengan buku - buku itu? harus dikemanakan? meski dunia pendidikan seolah berteriak lega namun diluar itu masih banyak persoalan terhadapnya. Mengingat, anggaran telah diketok sesuai rencana kerja. Sumber Detik.com”
Dari yang sudah dipaparkan di atas merupakan sebagian kecil masalah yang akan mejadi PR pemerintahan di Kabinet Kerja Jokowi – JK. Maka dari itu kita sebagai calon penerus perjalanan bangsa Indonesia maka kita patut mengkritisi dan mencari pemecahan masalah ini bersama – sama. Selamat berproses J.
INDONESIA HEBAT!

Salam penulis,
Annisakhn




[1] •  Koesoema A.Doni. 2007. Pendidikan Karakter. Grasindo. Jakarta
[2] •  http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-karakter/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertanyaan untuk Wawancara Kurikulum 2013

Kali ini saya mem posting  salah satu tugas dari Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran. Tugasnya yaitu membuat pertanyaan sebanyak - banyaknya yang kemudian akan di jadikan Kisii - Kissi dalam bentuk tabel,   sebagai patokan dalam wawancara. Sehingga dapat memudahkan kita dalam membawa alur pembicaraan pada saat wawancara nanti. Dan disini saya mendapatkan 40 butir pertanyaan sebagai bekal untuk wawancara. Selamat berproses :). NO.ABSEN :PGSD 3/C-17 NAMA :AMALINAKHAIRUNNISA NIM :2227132065 NO.HP :087808724495 MATA KULIAH :KURIKULUM & PEMBELAJARAN PERTANYAAN- PERTANYAAN WAWANCARA 1. Apakah Kurikulum 2013 itu? 2. Apa tujuan di bentuknya Kurikulum 2013? 3. Apa perbedaan K-13 dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)? 4. Mengapa berbagai pihak menolak adanya K-13? 5. Mengapa Kurikulum diubah? 6. Apa kekurangan dari K-13? 7. Apa kelebihan dari K-13? 8. Jika K-13 berbasis tema, lalu ada mata pelajaran apa saja di SD? 9. Bagaimana proses pembelajaran

Hasil Wawancara tentang Kurikulum 2013

Berikut hasil wawancara yang saya lakukan dengan teman biacara dan diskusi seorang guru yang berpengala man dalam mengajar dengan kurikulum 2013. IDENTITAS WAWANCARA Nama                                       : Evi Ridawati, S. Pd, M. M NIP                                          : 1964041419084102010 Tempat, Tanggal, Lahir           : Serang, 14 April 1964 Alamat                                     : Jln. Resik II No. 56 RT 006/004 Kramatwatu, Serang 42161, Serang, Banten Jabatan                                     : Guru Kelas Tempat Mengajar                    : SDN Kramatwatu 3 Facebook                                 : Ratih Bahar/ Evi Bahar HASIL WAWANCARA Narasumber               : Evi Ridawati, S. Pd, M. M Jabatan                       : Guru Kelas Hari, Tgl                     : Minggu, 14 Desember 2014 1.       Apakah Kurikulum 2013 itu? Jawab: “kurikulum yang berbasis tema di materi pembelajarannya, yang mengutamakan pendidikan

Asal Usul Kramatwatu

Nama kramatwatu adalah sebuah kecamatan di kabupaten Serang. Untuk mengetahui asal usul daerah dimana saya tinggal tidak cukup jika hanya browsing melalui internet saja, tetapi disini saya mencari sumber dari warga setempat. Hal ini disebabkan oleh minimnya postingan mengenai asal usul kramatwatu. Jika dilihat dari beberapa objek yang ada di kec. Kramatwatu seperti Tasikardi dan gunung pinang, mungkin bisa kita tarik kesimpulan dari kisah adanya gunung pinang di kec. Kramatwatu ini. Singkat cerita ada seorang anak yang durhaka pada ibunya, kemudian perahu yang digunakannya terbalik dan akhirnya menjadi gunung pinang. Jika di Sumatra ada kisah malin kundang yang menjadi batu, di Bandung ada tangkuban parahu, maka di kramatwatu ada pula cerita gunung pinang yang menurut saya kolaborasi  dari kisah Malin kundang dengan tangkuban parahu. Tangkuban parahu merupakan nama objek wisata yang dimana berada didaerah Bandung dan menggunakan bahasa sunda sehingga daerah dimana saya tinggal m