Langsung ke konten utama

Mengenal Filsafat dalam Pendidikan


Filsafat merupakan ilmu dari segala ilmu, karena membahas suatu persoalan sampai ke akar-akarnya. Maka sering disebut juga "Mother of Sains" yang diartikan sebagai ibu dari semua ilmu. Dalam dunia pendidikan pun sebenarnya menggunakan berbagai paham tentang filsafat dalam setiap pembentukan kurikulum maupun dalam proses pengajarannya. Oleh karena itu orang yang berkecimpung di dalam dunia pendidikan haruslah memahami tentang segala proses dalam pengajaran. Salah satu cara agar seorang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan bisa menjadi seorang yang arif dan bijaksana dalam menghadapi anak didiknya yaitu dengan mempelajari ilmu filsafat, setidaknya beberapa paham dalam ilmu filsafat. Seperti paham Eksistensialisme, Pragmatisme, Progressivisme, Humanisme, dan masih banyak lagi aliran - aliran yang berhubungan dengan dunia pendidikan. 
Pada dasarnya pendidikan bukan hanya berlangsung pada saat di dalam lingkungan sekolah saja, akan tetapi juga berlangsung di mana pun manusia itu berpijak, oleh karenanya setiap individu perlu memahami tentang proses pendidikan itu sendiri. Disini saya akan memaparkan sedikit keterkaitan atau hubungan antara Ilmu Filsafat dengan Dunia Pendidikan, dan paham yang akan saya bahas pertama kali yaitu tentang aliran Humanisme.
Humanisme merupakan salah satu paham yang dimana sangat menjunjung tinggi nilai dan martabat manusia. Manusia sebagai fokusnya dan kemanusiaa merupakan prioritas utama diatas segalanya. Orang yang memahami paham ini tidak akan mempertimbangkan segala keputusan atas perbedaan agama, melainkan atas rasa kemanusiaan. Manusia sebagai makhluk sosial pastinya akan membutuhkan pertolongan orang lain dan saling membutuhkan satu sama lain.
Banyak yang mengungkapkan bahwa orang yang menganut paham ini berarti mengutamakan kemanusiaan dan menomor duakan agama, bahkan ada yang tidak mengakui keberadaan agama (Atheis). Saya pernah menanyakan kepada dosen saya tentang hal demikian, kemudian beliau menjawab bahwa seorang yang Humanis tidak mesti menomor duakan agama, karena pada dasarnya setiap agama mengajarkan tentang saling membantu, saling menghormati, dan saling mengargai sesama makhluk apapun agamanya, baik di agama Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Protestan. Jadi setiap agama tanpa disadari akan mengajarkan tentang kemanusiaan dan bagaimana cara memanusiakan manusia. 
Dalam dunia pendidikan banyak dihadapi masalah tentang perbedaan agama, bagaimana pengajarannya, bagaimana pengelompokkan kelasnya, dll. Karena mayoritas penduduk di Indonesia beragama Islam, maka hampir di setiap yayasan sekolah pengelolanya merupakan orang muslim. Lalu yang jadi pertanyaan bagaimana orang yang non muslim seperti kristen, hindu, budha dan protestan sekolah?, dan jika seorang kristen misalnya ingin bersekolah dan di dekat tempat tinggalnya hanya terdapat sekolah umum yang mayoritasnya merupakan orang muslim, apakah dia harus keluar kota yang ada sekolah khusus untuk orang yang seagama dengannya?, maka bagaimana kebijakan dari sekolah yang ada di dekat daerah tempat tinggalnya untuk mengizinkan anak itu mengemban pendidikan disekolah tersebut. Jika sekolah tersebut mengizinkannya maka sekolah tersebut sudah memahami dan dapat mengaplikasikan  tentang Humanisme. Sekian :). 
Selamat Berproses.

Salam Penulis,

Annisakhn


*jika ada kesalahan mohon koreksiannya di kolom komentar. Trimakasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertanyaan untuk Wawancara Kurikulum 2013

Kali ini saya mem posting  salah satu tugas dari Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran. Tugasnya yaitu membuat pertanyaan sebanyak - banyaknya yang kemudian akan di jadikan Kisii - Kissi dalam bentuk tabel,   sebagai patokan dalam wawancara. Sehingga dapat memudahkan kita dalam membawa alur pembicaraan pada saat wawancara nanti. Dan disini saya mendapatkan 40 butir pertanyaan sebagai bekal untuk wawancara. Selamat berproses :). NO.ABSEN :PGSD 3/C-17 NAMA :AMALINAKHAIRUNNISA NIM :2227132065 NO.HP :087808724495 MATA KULIAH :KURIKULUM & PEMBELAJARAN PERTANYAAN- PERTANYAAN WAWANCARA 1. Apakah Kurikulum 2013 itu? 2. Apa tujuan di bentuknya Kurikulum 2013? 3. Apa perbedaan K-13 dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)? 4. Mengapa berbagai pihak menolak adanya K-13? 5. Mengapa Kurikulum diubah? 6. Apa kekurangan dari K-13? 7. Apa kelebihan dari K-13? 8. Jika K-13 berbasis tema, lalu ada mata pelajaran apa saja di SD? 9. Bagaimana proses pembelajaran

Hasil Wawancara tentang Kurikulum 2013

Berikut hasil wawancara yang saya lakukan dengan teman biacara dan diskusi seorang guru yang berpengala man dalam mengajar dengan kurikulum 2013. IDENTITAS WAWANCARA Nama                                       : Evi Ridawati, S. Pd, M. M NIP                                          : 1964041419084102010 Tempat, Tanggal, Lahir           : Serang, 14 April 1964 Alamat                                     : Jln. Resik II No. 56 RT 006/004 Kramatwatu, Serang 42161, Serang, Banten Jabatan                                     : Guru Kelas Tempat Mengajar                    : SDN Kramatwatu 3 Facebook                                 : Ratih Bahar/ Evi Bahar HASIL WAWANCARA Narasumber               : Evi Ridawati, S. Pd, M. M Jabatan                       : Guru Kelas Hari, Tgl                     : Minggu, 14 Desember 2014 1.       Apakah Kurikulum 2013 itu? Jawab: “kurikulum yang berbasis tema di materi pembelajarannya, yang mengutamakan pendidikan

Asal Usul Kramatwatu

Nama kramatwatu adalah sebuah kecamatan di kabupaten Serang. Untuk mengetahui asal usul daerah dimana saya tinggal tidak cukup jika hanya browsing melalui internet saja, tetapi disini saya mencari sumber dari warga setempat. Hal ini disebabkan oleh minimnya postingan mengenai asal usul kramatwatu. Jika dilihat dari beberapa objek yang ada di kec. Kramatwatu seperti Tasikardi dan gunung pinang, mungkin bisa kita tarik kesimpulan dari kisah adanya gunung pinang di kec. Kramatwatu ini. Singkat cerita ada seorang anak yang durhaka pada ibunya, kemudian perahu yang digunakannya terbalik dan akhirnya menjadi gunung pinang. Jika di Sumatra ada kisah malin kundang yang menjadi batu, di Bandung ada tangkuban parahu, maka di kramatwatu ada pula cerita gunung pinang yang menurut saya kolaborasi  dari kisah Malin kundang dengan tangkuban parahu. Tangkuban parahu merupakan nama objek wisata yang dimana berada didaerah Bandung dan menggunakan bahasa sunda sehingga daerah dimana saya tinggal m